Praktek Lapangan MK Pengantar Pengembangan Masyarakat Mahasiswa Prodi BPI FDIKOM

Salah satu langkah penting untuk memperkuat kemampuan akademik mahasiswa adalah dilakukannya praktek lapangan matakuliah. Hal ini merupakan sebuah upaya mempertemuakan penguasaan teoritis dengan pengetahuan praktis di lapangan, yaitu sebuah usaha sinkronisasi teori dengan kondisi real di lapangan.

Salah satu Mata Kuliah yang menerapkan praktek adalah “PengantarPengembangan Masyarakat” yang memiliki bobot 2 SKS pada semester genap untuk mahasiswa BPI Semester 2 (Dua). Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah ini dilakukan dalam bentuk praktek lapangan mata kuliah, yang dihadiri oleh 58 mahasiswa yang ada di Jabodetabek dari total mahasiswa 76 orang. Mahasiswa yang berada di luar Jabodetabek melaksanak an tugas UAS masing-masing di daerah tempat tinggalnya sesuai dengan apa yang dilaksanakan oleh teman-temannya di Yayasan Akbar Waniyah Desa Pabuwaran Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Hari Sabtu tanggal 12 Juni 2021. Pada acara pembukaan, dilaksanakan serimonial yang dihadiri oleh pihak Yayasan Akbar Waniah diwakili Ibu Nening, Kepala Desa Pabuwaran Bapak Mad Husen, Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat Bapak M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si., Ketua FKKUB (Forum Komunikasi Kerukunan Umat Beragama) Bapak Ahmad Farisin, Ketua PKK Ibu Etik, Pelaksana Harian Yayasan Akbar Waniyah Bapak Asnan, SE.

Ada 11 (sebelas) isu yang coba didalami oleh mahasiswa BPI sesuai dengan mata kuliah ini dan sesuai dengan sesuatu yang dikembangkan oleh Yayasan Akbar Waniyah. Oleh karenanya, mahasiswanya dibagi menjadi 11 kelompok dengan mengangkat isu atau tema yang berbeda, sebagai berikut:
- Produksi Kripik Singkong, Tahu, dan Krupuk, mulai dari persiapan produksi, produksi, pengemasan, pemasaran, dan cara melibatkan partisipasi masyarakat sekitarnya. Adapun pendampingnya adalah pendamping Ust. Asnan, SE., untuk kelompok pertama.
- Pengembangan Budi Daya Anggrek yaitu bagaimana penyiapan ide tersebut dimulai, dalam melibatkan masyarakat, mempersiapkan bibit, pelaksanaan penanaman, proses perawatan, dalam produksi hasil, pemasaran, dan lain sebagainya. Adapun Pendamping untuk kelompok dua adalah Bapak Dahlan dan Bapak Sujan.
- Pengembangan produksi Pisang Capendis yaitu bagaimana ide tersebut dimulai, bagaimana melibatkan masyarakat, mempersiapkan bibit, pelaksanaan penanaman, proses perawatan, dalam produksi hasil, pemasaran, dan lain sebagainya. Adapun Pendamping untuk kelompok tiga ini adalah Bapak Mad Hasan.
- Wisata Religi Mbah Lurah dan Nyi Rambut Sadana yaitu bagaimana perawatan makam, partisipasi masyarakat dalam melestarikan tradisi ziarah, sejarah kedua makam keramat tersebut, promosi ke masyarakat luas, dan lain sebagainya. Adapun Pendamping untuk kelompok empat adalah Ust Badri.
- Wisata Danau Cisawang Endah yaitu bagaimana pemanfaatan danau tersebut yang awalnya adalah bekas galian tanah, bagaimana melibatkan partisipasi masyarakat, bagaimana mengekspos dan mempromosikan tempat dimaksud sehingga menjadi pusat pengembangan ekonomi bagi masyarakat luas, dan terbukti banyak pencinta sepeda datang menikmati danau ini, terutama di hari Sabtu dan Minggu. Adapun Pendamping untuk kelompok lima adalah Bapak Mad Aidin sebagai Ketua Yayasan Akbar Waniyah, yang sekaligus merupakan Figur penting di dalam pengembangan masyarakat di Desa Pabuwaran.
- Peternakan Bebek Hibrida dengan pendamping kelompok enam Bapak Widqih.
- Pengembangan Desa Kerukunan Agama dan Kesenian yang ada di Desa Pabuwaran, mengingat di Desa ini menjadi percontohan Nasional dari Kementrian Agama RI sebagai desa percontohan desa kerukunan beragama. Adapun pendamping kelompok tujuh adalah Bapak Ahmad Farisin.
- Pengembangan dan Pelatihan Enterpreuner, adalah usaha pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Yayasan Akbar Waniyah, untuk kelompok ini pendampingnya adalah Bapak AW Aminuddin.
- Berdirinya Pesantren Enterpreuner, yaitu Pondok Pesantren yang dirancang untuk mencetak santri yang tidak saja memiliki kemampuan pengetahuan agama, disiplin, dan kemampuan santri pada umumnya. Jauh lebih dari itu santri yang dicetak di Pondok Pesantren Enterpreuner ini diharapkan dapat memiliki kemampuan dan kepekaan menangkap peluang usaha halal untuk menjamin hidupnya lebih baik di masa yang akan datang. Adapun pendamping kelompok ini didampingi Bapak Ustadz Jufri.
- Penguatan SDM melalui SMP 11 Maret. Yaitu sekolah yang dirancang untuk anak-anak Pabuwaran yang tidak memiliki kemampuan ekonomi, dan mempersiapkan generasi tangguh di masa yang akan datang. Adapun pendampingnya pada kelompok ini adalah Ibu Sarwah.
- Penguatan SDM Ibu-ibu melalui Pengajian Mingguan dengan pendamping Ibu Nening.
Selanjutnya, setiap mahasiswa melaporkan dan mengunggah hasil wawancara, pendalaman dan dokumentasi yang telah digalinya sebagai bukti Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Pengantar Pengembangan Masyarakat.