P2KM FDIKOM Gelar Webinar Nasional: Pentingnya Komunikasi Publik untuk Dongkrak Partisipasi Pilkada di Masa Pandemi Covid-19

Tangerang Selatan – Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di masa pandemi yang serentak dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang akan segera terlaksana kendati masih banyak menemukan pro dan kontra. Penyelenggara diharapkan mampu meningkatkan komunikasi yang masif kepada publik demi mendongkrak partisipasi pemilih.
Pentingnya komunikasi publik dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 turut dibahas dalam acara Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta pada Senin (30/11). Narasumber yang turut hadir ialah Ahmad Mujahid Zein perwakilan KPU Tangerang Selatan (Tangsel), Aas Satibi perwakilan Bawaslu Tangsel, Dr. Iding Rosyidin, M.Si (Pakar Komunikasi Politik dan Kaprodi Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta), Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, dan Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si (Pakar Komunikasi Politik dan Dewan Pembina P2KM UIN Jakarta), serta Dedi Fahrudin, Deputi Direktur P2KM UIN Jakarta sebagai host webinar ini.
Pilkada di masa pendemi memang perlu perhatian khusus agar pelaksanannya maksimal dan sesuai harapan. Selain memperhatikan persiapan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan Pilkada juga harus mampu memberikan kepercayaan kepada publik agar partisipasi pemilih meningkat. Meski diakui, menurut Mujahid Zein, sebelum masa pandemi saja Pilkada di Tangsel tingkat partisipasi pemilih di Tangsel tidak mencapai 60%.
Tugas KPU saat ini memang harus masif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait Pilkada di masa pandemi ini. Salah satunya, sosialisasi secara tatap muka untuk meningkatkan optimisme publik juga turut dilaksanakan. Untuk menjamin keamanan pemilih, KPU Tangsel juga memastikan kepada publik akan menjaga ketat protokol kesehatan dengan mengatur kehadiran pemilih agar tidak menimbulkan kerumunan di tempat pemilihan suara.
“Sampai saat ini tidak ada informasi penyelenggara yang terkena Covid-19. Untuk itu kita harus memberikan trust kepada publik mengenai Pilkada ini,” kata Mujahid
Senada, menurut pemaparan Iding Rosyidin juga mengakui gencarnya komunikasi publik melalui sosialiasi akan membantu mendorong masyarakat menjadi peserta pemilih. Menurutnya, KPU Tangsel harus tetap bekerja keras memasang target tinggi untuk pastisipasi pemilih di masa pandemi.
“Dalam menyampaikan informasi memang akan berpengaruh pada opini publik. Catatan saya jangan ada lagi komunikasi yang berbeda agar menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat,” ujar Iding
Untuk itu, menurut Iding perlunya kordinasi “two steps flow communication” dengan menggandeng tokoh masyarakat atau pihak tertentu yang dipercaya untuk menarik perhatian masyarakat menjadi peserta Pilkada.
Aas Satibi, Bawaslu Tangsel, mengatakan bahwa pada Pilkada 2020 ini masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Calon Walikota. “Apalagi di tengah Pandemi Covid-19,” katanya.
Prof Andi Faisal Bakti, Dewan Pembina P2KM UIN Jakarta dan Wakil Rektor UIN Jakarta mengatakan bahwa komunikasi publik sangat penting dalam proses pilkada 2020 ini.
Gun Gun Heryanto, Pakar Komunikasi Politik dan Dewan Pembina P2KM UIN Jakarta mengatakan bahwa komunikasi penyelengga pilkada harus maksimal. “Komunikasi bisa dilakukan dengan cara vertikal dan horizontal,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Dekan Fidkom UIN Jakarta, Siti Napsiah, menyatakan bahwa pilkada penting dalam dunia demokrasi di Indonesia.
Direktur Eksekutif P2KM UIN Jakarta, Deden Mauli Darajat, mengungkapkan bahwa acara ini dalam rangka menyukseskan Pilkada 2020 di tengah Pandemi Covid-19.
Berita terkait: