Mahasiswa Perlu Inovasi dan Transformasi dalam Mengembangkan Dunia Komunikasi

Sesi bincang-bincang bersama Prof. Dr. Ibnu Hamad M. Si. Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. (DNK TV/Akmalul Iman)
Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menyelenggarakan workshop penelitian, bersama dosen dan para mahasiswa. Mengusung tema “Roadmap Penelitian KPI”, acara ini diisi oleh narasumber guru-guru besar di Indonesia, pada Senin (14/3).
Kepala Prodi KPI UIN Jakarta, Armawati Arbi menuturkan bahwa perkembangan teknologi mendorong seluruh civitas akademika KPI mempelajari konsep-konsep penelitian baru agar tidak menjadi generasi yang tertinggal.
Selama beberapa tahun terakhir hasil dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa KPI dinilai kurang bervariasi dan terlalu berfokus pada beberapa hal saja, sedangkan perkembangan teknologi di bidang komunikasi terbilang sangat pesat.
Burhan Bungin selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media, Universitas Ciputra Surabaya menilai perkembangan komunikasi memasuki era post-modernisme, yang mana seluruh civitas akademik harus paham perkembangan tersebut.
“Saat ini perkembangan komunikasi memasuki era post-modern, oleh karena itu mahasiswa dan dosen tidak boleh berpikiran kolot, hanya dengan memakai metode yang sudah ada saja dalam penelitian. Bahkan, mahasiswa harus menemukan metodenya sendiri dalam penyusunan penelitan yang sesuai dengan apa yang dia teliti,” ucapnya.
Beberapa mahasiswa dinilai masih kurang memahami penelitian yang mereka jalani karena hanya berfokus pada metodologi yang dinlai kurang tepat dengan apa yang mereka teliti.
Bukan hanya sekedar meneliti suatu hal, mahasiswa juga dinilai harus menemukan teori dan metodologi baru yang sesuai dengan perkembangan komunikasi di era saat ini.
Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ibnu Hamad menyetujui apa yang dikatakan oleh Burhan.
“Saya Setuju dengan Prof. Burhan, memang mahasiswa harus mulai berani dengan mengemukakan teori atau metodologi baru yang mereka pilih,” imbuhnya.
Perkembangan teknologi media sangat pesat, maka dari itu mahasiswa perlu melakukan penyesuaian dalam setiap penelitiannya. Munculnya metaverse dan media sosial lain dinilai oleh Burhan akan mempengaruhi konsep dalam berkomunikasi ke depannya.
Bukan hanya itu, media masa lain seperti TV dan radio juga dinilai perlu melakukan penyesuaian agar tidak tertinggal oleh zaman.
“Radio dan TV haruslah berbenah, karena mulai munculnya konsep metaverse dan media sosial yang membuat masyarakat lebih memilih media sosial ketimbang radio dan TV. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya peran-peran mahasiswa komunikasi untuk menyeimbangkan perkembangan dunia komunikasi dengan terobosan baru, membuat media yang sudah ada tetap dapat bertahan di era sekarang,” ucapnya.
Perlu adanya sinergitas yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen, agar penelitan yang dilakukan dapat menemukan hasil yang maksimal.
Reporter Akmalul Iman; Editor Belva Carolina
Artikel ini sudah dipublikasikan di web https://dnktv.uinjkt.ac.id/