Workshop Percepatan Kelulusan Mahasiswa Magister Manajemen Dakwah
Workshop Percepatan Kelulusan Mahasiswa Magister Manajemen Dakwah

WhatsApp Image 2025-05-14 at 2.24.59 PMProgram Studi Magister Manajemen Dakwah (MMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mengadakan kegiatan akademik bertajuk Workshop Percepatan Kelulusan pada Jumat, 9 Mei 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Percepatan Tugas Akhir Mahasiswa Magister Manajemen Dakwah” dan dilaksanakan di ruang kelas 302 MMD pukul 14.00 WIB. Workshop ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 dan mahasiswa tingkat akhir sebagai bagian dari upaya prodi dalam membekali mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir secara lebih efektif, sistematis, dan tepat waktu.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Magister Manajemen Dakwah, Dr. Cecep Castrawijaya, MA menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari strategi percepatan studi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan studinya tepat waktu dengan tetap menjaga kualitas karya ilmiah. “Kami mendorong mahasiswa agar mampu menyelesaikan tugas akhir secara sistematis dan lulus tepat waktu. Workshop ini menjadi salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pendampingan akademik yang relevan dengan tantangan zaman,” ujarnya.

Hadir sebagai narasumber adalah Muhammad Fanshoby, M.Sos, seorang akademisi muda yang juga praktisi komunikasi dakwah digital. Dalam paparannya, ia menyampaikan berbagai strategi penyusunan tugas akhir, mulai dari pemilihan topik yang relevan, penyusunan rumusan masalah, hingga pemilihan pendekatan metodologis yang tepat. Ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tetap konsisten dan disiplin dalam menyelesaikan studinya.

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Muhammad Fanshoby adalah tentang pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam proses penulisan ilmiah. Ia menekankan bahwa teknologi seperti ChatGPT bisa menjadi alat bantu yang sangat bermanfaat, khususnya dalam mengembangkan ide, merapikan struktur tulisan, atau menyusun referensi. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa penggunaan AI harus dilakukan secara bijak dan etis. “AI bukanlah pengganti pikiran kita. Jangan sampai tugas akhir menjadi hasil dari copy-paste mesin. Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti kerja intelektual,” tegasnya.

Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya workshop. Diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan seputar strategi mengatasi kebuntuan menulis dan tips menyelesaikan tugas akhir dengan manajemen waktu yang baik. Salah satu peserta menyampaikan kesannya bahwa workshop ini sangat membuka wawasan dan memotivasi mereka untuk lebih semangat dalam menyelesaikan studi.

Workshop ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara bimbingan akademik, motivasi pribadi, dan pemanfaatan teknologi secara bijak dapat menjadi kunci sukses dalam menyelesaikan tugas akhir. Program Studi Magister Manajemen Dakwah akan terus menghadirkan kegiatan serupa guna mendukung mahasiswa mencapai kelulusan dengan tetap menjunjung tinggi kualitas dan integritas akademik