Fidikom Kunjungan Kerja Ke UIN SUKA dan UMY

Kunjungan Kerja ke UMY
Pimpinan dan staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) melakukan kunjungan kerja ke dua kampus yang ada di Yogyakarta pada tanggal 7-9 Nopember 2019. Kunjungan pertama kali yaitu ke Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka). Di UIN Suka, peserta kunjungan mendapatkan ilmu salah satunya mengenai sistem manajamen persuratan dengan sistem barcode.
“Setiap surat yang kami terbitkan baik untuk kalangan internal kampus maupun keluar kampus UIN Suka sudah tidak perlu menggunakan tanda tangan basah. Saat ini sudah menggunakan sistem barcode. Perlu menggunakan aplikasi pembaca barcode untuk mengetahui siapa pejabat yang telah memberikan tanda tangan dalam surat tersebut.” sebut Kepala Bagian (Kabag) TU Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Suka.
Kunjungan selanjutnya yaitu ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), disambut oleh Wakil Dekan Akademik Fakultas Agama Islam (FAI), M. Syifa Amin, Wakil Dekan Kemahasiswaan FAI UMY, Zaki, dan Kepala Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Dina.
FAI UMY memiliki tiga program studi diantaranya Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pendidikan Agama Islam, dan Ekonomi Syariah.
“Program studi yang mendapatkan Akreditasi A senantiasa berusaha membuka peluang prestasi di tingkat universitas. Tidak hanya prestasi akademik dosen tetapi juga performa mahasiswa.” Ujar Syifa.
Wakil Dekan Administrasi Umum Fidikom UIN Jakarta, Syihabuddin Noor dalam sambutannya menceritakan sejarah singkat berdirinya Fidikom.
“Tahun 1990 baru berdiri Fakultas Dakwah karena kulonuwun dengan Prof. Harun yang pada awalnya beranggapan bahwa Ilmu Dakwah itu bukan sekedar teori. Pilihan kunjungan ke Yogyakarta karena Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Sebelumnya kami kunjungan ke Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Suka yang notabene sama-sama perguruan tinggi negeri. Selain itu kami melihat UMY lebih dinamis.” Ujar Syihabuddin.
Syihabuddin ingin Fidikom UIN Jakarta sebagai kampus negeri berpikir swasta. Kampus negeri mengandalkan APBN dan BOPTN, sedangkan swasta mengandalkan kreativitas.
Wadek Kemahasiswaan FAI UMY, Zaki mengatakan bahwa Kebijakan perguruan tinggi dikelola oleh universitas. Sivitas Akademika mengikuti kebijakan universitas. Begitupun dalam memanfaatkan unit bisnis yang ada di UMY.
Kaprodi KPI, Dina menjelaskan mengenai Struktur Organisasi di UMY. DI UMY terdapat lima wakil rektor, diantaranya wakil rektor bidang akademik, SDM (mengurusi karir dosen), keuangan dan aset, Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Kerjasama dan Perencanaan.
“Anggaran konsumsi di UMY bisa mencapai 80 Milyar, oleh karena itu UMY memanfaatkan unit bisnis yang ada untuk mengelola konsumsi. Untuk Kaprodi berada dibawah akademik. Setiap pelaporan dilakukan secara online untuk memudahkan monitoring. Disini menggunakan sistem informasi manajemen anggaran.” Ujar Dina.
Selanjutnya beberapa pertanyaan disampaikan oleh Wakil Dekan 3 Fidikom UIN Jakarta, Cecep Sastrawijaya yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai diskusi kemahasiswaan, kegiatan mahasiswa, isu aliran radikal dan SKPI. Kabag TU, Nuriyah ingin mengetahui batas waktu kuliah di UMY. Kepala Sub Bagian Umum, Joko ingin mengetahui turunan dari jabatan rektor. Pertanyaan terkahir diajukan oleh Kepala Urusan Perpustakaan Fidikom, Maryulisman yang ingin mengetahui bagaimana struktur dari Perpustakaan Fakultas di UMY.
Beberapa pertanyaan tersebut dijawab oleh Wadek FAI. Mahasiswa UMY semester 1 kami minta untuk mengikuti sebanyak-banyaknya kegiatan kampus terutama kegiatan yang sesuai dengan bakatnya. Semua sertifikat dari kegiatan yang pernah diikuti tersebut kemudian diupload saat yudisium. Masa studi di UMY maksimal sebanyak 12 semester. Walaupun aturan negara maksimal 7 tahun. Tidak ada larangan Demo di dalam kampus, dan dipastikan setiap demo tidak diliput oleh media.
Warek akademik turunannya ke Wadek Akademik dan Warek kemahasiswaan turunannya ke Wadek kemahasiswaan. Turunan wakil rektor tidak hanya ke fakultas tetapi juga ke seluruh unit yang ada di universitas. Kegiatan student exchange diprakasai oleh International Office. Untuk SKPI yang belum ada sertifikatnya maka akan difasilitasi oleh UMY.
“Demografi mahasiswa di Yogyakarta dan Ciputat tentunya memiliki perbedaan. Diperlukan komunikasi yang intens dengan mahasiswa. Semua kegiatan mahasiswa harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Kamipun menggenjot output dari karya dosen. Dan untuk perpustakaan fakultas sifatnya hanya berkoordinasi dengan perpustakaan pusat.” Jawab Syifa. (mar)